KEINDAHAN CAGAR ALAM GUNUNG TANGKOKO BATUANGUS
Cagar alam Gunung Tangkoko Batuangus adalah salah satu tempat wisata di Sulawesi yang terletak di kecamatan Bitung Utara Kota Bitung, Sulawesi Utara. Cagar alam yang memiliki luas sekitat 8,745 hektar ini merupakan salah satu tempat wisata Batuputih dan wisata alam Batuangus yang secara geografis, cagar alam tersebut berbatasan dengan Cagar Alam Gunung Duasaudara yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara.
Satwa-satwa liar yang terdapat pada kawasan Tangkoko sudah banyak diketahui luas oleh seorang bernama Alfred Russel Wallace dan sekitar pada tahun 1861, Wallace mengumpulkan spesimen maleo dan babirusa yang pada saat itu sangat mudah untuk ditemukan. Pada saat itu, pasir hitam di pantai Tangkoko adalah tempat bersarang dan menetasnya telur maleo dan akibat eksploitasi oleh penduduk setempat, koloni maleo di pantai Tangkoko tidak dapat lagi ditemukan pada tahun 1915 dan hanya tersisisa koloni kecil maleo di pedalaman.
Pemerintah Hindia Belanda mulai menetapkan kawasan Tangkoko sebagai hutan lindung pada tahun 1919 dan kemudian diperluas pada tahun 1978.
Cagar Alam Gunung Tangkoko merupakan cagar alam yang meimiliki jumlah hewan reptilian yang banyak jenisnya, seperti ular phyton(sanca kembang), biawak indicus, Tropidolaemus wagleri, cicak terbang sayap merah dan soa soa. Terdapat juga satwa laut, seperti penyu sisik, penyu belimbing dan penyu hijau.
Cagar Alam Tangkoko ini mencakup 3 jenis daratan, daratan tinggi yang merupakan pegunungan, daratan rendah yang berupa pantai yang keduanya digabungkan dengan hutan yang masih liar. Cagar Alam Tangkoko memiliki keunikan fauna, dan yang paling terkenal adalah Tarsius yang tidak dapat di letakan di dalam kandang dikarenakn mudah stress sehingga akan menyiksa dirinya sendiri sampai mati.
Tarsius adalah primata terkecil di dunia, Tarsius hanya bisa di temukan di Indonesia dan Filipina atau tepatnya di Sulawesi. Mereka mempunyai tubuh yang sangat mungil, panjangnya hanya 15 cm dengan berat sekitar 100 gram. Jenis Tarsius yaitu Tarsius pumilus memiliki tubuh hanya mencapai maksimal 10 cm dengan berat kurang ebih 50 gram, tetapi uniknya mereka memiliki ekor yang panjang, panjang ekornya dapat melibihi panjang tubuhnya sendiri yakni mencapi 20 cm.
Cagar Alam Gunung Tangkoko juga memiliki hewan langka yang sudah hampir terancam punah, yatu Yaki atau monyet berambut asli Sulawesi yang memiliki warna bulu yang hitam dan sekujurnya tubuhnya di tumbuhi bulu kecuali mukanya dan pantatnya yang berwarna merah
0 komentar: